SUNSET-SORE-HARI.BLOGSPOT.COM
| Sunset-sore-hari | Blog Ketenagan | Blog Music | Blog Indonesia | Blog Bukitinggi | Blog Remaja | Tukeran Link | H2O-Squad |

Kamis, 13 Juni 2013

Kesalahan pendidikan Indonesia tentang "Peraturan Tata Tertib Sekolah"

Peraturan Sekolah
     Peraturan sekolah SMA # Bukittinggi : Rambut rapi , celana longgar kaki celana minimal 18cm , baju longgar , sepatu warna hitam dengan sedikit tambahan warna putih , ikat pinggang , kaos kaki dan lain lain lain lain lain lainnya lagi  wkwk . Semua peraturan di atas "SALAH" , prosesnya salah , maknanya salah , maksudnya salah , dan terakhir tujuannya salah.
     Argumen diatas didasari oleh pikiran pikiran yang selama ini terlintas pola pikir saya tentang kesalahan pendidikan Indonesia , mungkin ada yang tidak setuju dengan pernyataan saya tersebut , bailah anda dapat menyimak sedikit penjelasan saya tentang peraturan peraturan aneh yang telah salah kaprah tersebut .
Langsung saja kepokok permasalahan Pertama, masalah rambut , rambut berfungsi untuk melindungi kepala, yang merupakan hak tiap tiap individu yang mempunyainya , keanehan disini ( pendidikan ) rambut diatur panjangnya , lebarnya , ukurannya , volumenya wkwk , dengan tujuan merapikan , kerapian yang ditetapkan tersebut berasal dari pola pikir guru atau kepala sekolah atas murid-muridnya yang jelas berbeda tahun lahir , pola hidup , dan yang disebut style di zamanya masing-masing. bagi guru yang bersangkutan : rambut siswa-siswa harus rapi , serapi rapinya tidak boleh memiliki poni rambut , jambang rambut tidak boleh sampai melewati batas telinga , pokoknya ukuran rambut siswa harus pendek tak ada model model-an disekolah ini memangnyam au jadi artis ?. Bagi siswa : rambut harus mengikuti model yang trend saat ini , tapi kami sadar rambut tidak boleh terlalu panjang , apalagi sampai mengganggu orang lain minimal disesuaikandengan kondisi pada saat sekarang ini , yang bagi kami rambut terlalu rapi itu tidaklah bagus . dari dua pola pikir di atas dapat kita lihat bahwa kedua makhluk ini memiliki perbedaan , dilain sisi guru menginginkan rambut siswa rapi , tidak memiliki style , tidak boleh ikut ikutan dengan perkembangan zaman tentang model rambut yang sangat bertolah belakang dengan pemikiran murid murid , hey memang kami anak anak bego , idiot atau autis? mau diperintah perintah apalagi untuk hal yang tidak kami sukai , itu pemaksaan kehendak.  Peraturan kerapian rambut tersebut bila di telaah sebenanya telah melanggar hak seorang individu untuk bebas berkreasi dan berekspresi , lantas untuk apa Tuhan menciptakan rambut yang terus menerus tumbuh ?. Dilain hal, aturan yang terlaksana saat ini jauh dari kaprah sebenarnya yang dahulu peraturan ini di buat untuk rambut-rambut yang sudah terlalu panjang , tapi sekrang rambut yang bisa dikatakan rapi masih terkena razia rambut , dalam artian guru / kepala sekolah belum terlalu paham dengan makna "merapikan rambut siswa" dan apa tujuan peraturan itu dibuat dengan pelaksanaannya di saat sekarang , pantaslah teman saya sempat berbicara Indonesia tu mah jalan di tampek , indak barubah barubah , yang maknanya Indonesia dari dulu sampai sekarang masih belum berubah masih jalan di tempat. Dan bagi saya peraturan di atas hanya akan menghalangi kreatifitas siswa .
 Kedua , masalah celana , celana yang ditetapkan sekolah saya adalah minimal 18cm , longgar ? sangat longgar malahan . Jika saya boleh berpendapat , buat apa celana harus longgar , jika membuat siswa tidak nyaman menggunakannya ? buat apa jika siswa tidak suka menggunakannya ? , jikalau guru mengatakan celana itu lebih bagus longgar , kaki celananya juga langgor , kaki celana yang ketat ketak itu bukan untuk orang berpendidikan , liat bapak bapak guru celananya ngk ada yang ketak , longgar semua . ya jelas lah ngk ada yang ketat di zaman bapak bapak itu celana yang trend ya longgar kayak artis artis zaman dulu , ngak sesuailah dengan style pada saat ini bla blaaa blaa blaaa blaaaaa blaaa 
Ketiga . . . . . . .
Keempat . . . . . . . . . .




Kesimpulan dari uraian panjang di atas adalah Peraturan itu hanya akan menghilangkan kreatifitas siswa . Pantaslah banyak orang beranggapan "orang indonesia mah ngk ada yang kreatif , dikit-dikit niru , gimana negaranya mau maju coba" , menurut saya , ya jelas orang indonesia ngk kreatif-kreatif , proses pendidikan dasarnya saja sudah menghalangi dan menghilangkan kreatifitas siswa , waktu kecil aja kreatifitas siswanya sudah di halang halangi , gmana mau ngembangin kreatifitas jika sudah dewasa ? , jika di perhatikan lagi masih banyak proses pendidikan Indonesia yang menghalangi kreatifitas siswa , yang akan saya coba bahas di postingan selanjutnya .
satu kata terakhir dari saya untuk postingan ini :
Pendidikan Logic. Nyuruh siswa-siswanya untuk kreatif , tapi prosesnya menghalangi kreatifitas